Hindia, Sebentang Peta Kumal
Judul: Hindia, Sebentang Peta Kumal
Penulis: Boy Riza Utama
Penerbit: Palagan Pustaka
Tahun Terbit: 2020
Genre: Puisi
Tebal: xii + 95 hal
Ukuran: 14 x 23 cm
ISBN: 9 786232 891005
Harga: Rp60.000,- (di luar ongkos kirim)
Silakan hubungi nomor WA: 0852 7263 7861
Hindia, Sebentang Peta Kumal adalah buku kumpulan puisi perdana Boy Riza Utama, penyair asal Riau. Ada 61 puisi dalam kumpulan ini. Hampir semua puisi naratif yang ditulis Boy bertutur tentang sejarah peradaban secara general. Puisi-puisi yang termaktub dalam kumpulan puisi ini pernah dimuat di Kompas, Koran Tempo, Bacapetra.co, Buruan.co, Majalah Majas, dll.
"Sejarah dituturkan bukan hanya lewat satuan-satuan naratifnya yang terkecil, tetapi juga menurut ketukan lagu atau hasrat berdendang. Puisi terombang-ambing antara kehendak mengurai dan memadatkan, sebelum akhirnya kembali kepada bentuknya yang sadar diri. Boy seorang penunggang kuda yang tahu kapan mengendorkan kapan pula menarik tali kekang," ujar Zen Hae, seorang penyair dan kurator di Salihara.
"Jangan berlagak jadi 'penyair' kalau belum menemukan 'bahasa ucap' sendiri. Kalau sekadar menulis puisi, ala kadarnya, dimuat di banyak buku, ya oke saja tapi itu bukan kerja kreatif tapi kerja mesin... Boy membuat bahasa baku berangkulan dengan arkais dan tak beku, masa kini berpelukan mesra dengan sejarah dan tak genit, berpilin dua dengan cara pandang prang muda yang idealis," tulis Marhalim Zaini, seorang penyair dan sutradara teater, di sampul belakang buku ini.
"Terhadap waktu dalam sejarah kita bisa melakukan empat hal: mengulang, menyinambungkan, mengubah, atau memperbaharui. Lewat puisi-puisi Boy, kita bisa bercermin, apa yang sedang kita lakukan hari ini? Adakah hal-hal salah di masa lalu yang kita ulang atau kita teruskan? Adakah hal-hal baik yang harus kita perbaharui? Tapi puisi tetap puisi, ia bukan naskah sejarah. Boy seorang penyair dan bukan sejarawan. Kalau mau digabungkan ia penyair dengan wawasan sejarah. Tapi ia bukan sejarawan yang mungkin akan kita bayangkan datang dari masa lalu, melulu bersuntuk dengan selembar peta kumal, terasing di sekarangan..." tulis penyair Hasan Aspahani di dalam kata pengantar.
Buku ini masuk 10 Besar Buku Terbaik TEMPO 2020.
***
Redaksi
Kurator/Redaktur Cerpen: Andreas Mazland, Anton WP, Redovan Jamil, dan WS Djambak.Sekretaris Redaksi: Andreas Mazland
Keuangan: Redovan Jamil
Redaksi RiauGlobe.id menerima tulisan berupa cerpen, maksimal 1.500 kata.
Silakan kirim ke email: riaumedia.globe@gmail.com.
Cerpen yang dimuat diberi honor.


















