Jakarta Murugan Temple, Kuil Hindu Terbesar Asia Tenggara
Jakarta Murugan Temple di Jakarta Barat. (KOMPAS.COM)
JIKA Anda berkunjung ke Jakarta, selain Monas dan ikon lainnya seperti masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal, tetapi juga bisa mengunjungi sebuah kuil Hindu megah yang bernama Jakarta Murugan Temple.
Kuil yang mulai dibangun 2020 ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 4.000 meter persegi di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat. Bangunan tersebut diresmikan pada Februari 2025. Tempat ibadah umat Hindu Tamil ini memiliki ikon utama berupa patung Raja Gopuram setinggi 40 meter, yang dinamai Visera Gopuram, serta patung Dewa Muruga setinggi 20 meter di bagian depannya.
"Raja Gopuram ini yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Radjen, salah satu admin operasional Jakarta Murugan Temple, seperti ditulis Kompas, Rabu (16/7/2025).
Gerbang utama kuil memperlihatkan arsitektur khas hasil perpaduan budaya Hindu Bali. Bangunan kuil terdiri dari tiga lantai dengan fungsi dan ciri khas masing-masing.
Lantai pertama digunakan sebagai aula serbaguna. Ruangan ini menampilkan arsitektur bergaya budaya Hindu Jawa, dengan sentuhan ukiran kayu jati khas Jawa atau gebyok.
"Ada gebyok yang menampilkan kisah Ramayana. Nanti ada kisah Mahabarata di dalam reliefnya, dan juga. Nanti itu bisa kita lihat juga setiap kolom-kolom tiang itu akan ada alur tata cara pernikahan adat istiadat Hindu suku Tamil," jelas Radjen.
Aula tersebut dapat digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan, namun dengan ketentuan khusus. Makanan yang dihidangkan dalam acara tidak diperbolehkan mengandung unsur hewani.
"Lantai pertama ini aula untuk pesta pernikahan serbaguna. Kuil ini untuk kami gunakan, tapi dengan catatan harus gunakan makanan-makanan yang non-hewani. Hanya untuk vegetarian saja," tambah Radjen.
Lantai kedua digunakan sebagai ruang peribadatan. Hanya umat Hindu yang diperbolehkan memasuki ruangan ini. Sementara itu, lantai ketiga menampilkan beragam pahatan dewa-dewa Hindu dengan corak warna khas arsitektur budaya India.
Berbeda dengan lantai dua, lantai tiga terbuka untuk umum, termasuk pengunjung non-Hindu. Radjen mengingatkan pengunjung untuk mematuhi sejumlah aturan saat berkunjung. Salah satunya adalah wajib melepas alas kaki sebelum masuk ke dalam kuil.
Selain itu, perempuan yang sedang dalam masa haid tidak diperkenankan memasuki area dalam kuil.
"Sama seperti tempat beribadah lainnya, perempuan haid dilarang masuk," ungkapnya.
Jakarta Murugan Temple dibangun secara swadaya oleh Yayasan SHRI Sanathana Dharma Aalayam, bekerja sama dengan berbagai komunitas lintas agama seperti Islam, Kristen, Buddha, hingga Katolik. Kuil ini terbuka untuk umum dan tidak memungut biaya apa pun bagi pengunjung yang ingin melihat keindahan arsitektur kuil Hindu terbesar di Asia Tenggara tersebut.(rg-01)
Redaksi
Kurator/Redaktur Cerpen: Andreas Mazland, Anton WP, Redovan Jamil, dan WS Djambak.Sekretaris Redaksi: Andreas Mazland
Keuangan: Redovan Jamil
Redaksi RiauGlobe.id menerima tulisan berupa cerpen, maksimal 1.500 kata.
Silakan kirim ke email: riaumedia.globe@gmail.com.
Cerpen yang dimuat diberi honor.


















