BENCANA ALAM

Gempa Besar di Jepang, Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

News Selasa, 14 Januari 2025 - 00:50 WIB | 301 klik
Gempa Besar di Jepang, Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

(ISTIMEWA)

RIAUGLOBE (TOKTO) - Gempa bumi berkekuatan magnitude 6,4 mengguncang Jepang hingga memicu potensi ancaman gelombang tsunami pada Senin (13/1/2025) malam waktu setempat.

Menurut laporan kantor berita Kyodo, gempa terjadi sekitar pukul 21.00 waktu lokal dan berpusat di Prefektur Miyazaki di bagian barat Jepang, dengan kedalaman 30 kilometer. Badan Meteorologi Jepang mengumumkan peringatan ancaman tsunami untuk wilayah Miyazaki dan Kyochi.

Sejauh ini belum ada laporan terkait dampak hingga kerusakan dari gempa besar ini. Laporan soal ukuran magnitudo gempa juga masih berubah.

Reuters melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 6,6. Sementara itu, Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,8.

Sementara itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Osaka telah menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di Prefektur Miyazaki, Kumamoto, dan Kochi. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan dari hasil komunikasi itu sejauh ini belum ada informasi ada WNI terdampak.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di Prefektur Miyazaki, Kumamoto dan Kochi dan didapatkan informasi bahwa belum terdapat WNI yang terdampak," katanya dalam rilis yang diterima Senin malam.

"Terdapat 2.204 orang WNI yang tercatat menetap di Prefektur Miyazaki dan 964 orang di Prefektur Kochi," imbuhnya.

Dia mengatakan gempa berkekuatan M6,9 itu terjadi sekitar pukul 21.19 waktu setempat dengan pusat di wilayah Laut Hyuganada pada kedalaman sekitar 30 kilometer di Prefektur Miyazaki. Menyusul gempa itu, otoritas setempat pun menerbitkan potensi riziko tsunami di Prefektur Kochi dan Miyazaki pada pukul 21.29 waktu setempat.

"Pada 13 Januari 2025, pkl 21.19 Waktu Setempat telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 yang terpusat di Laut Hyuganada dengan kedalaman kurang lebih 30 km di Prefektur Miyazaki. Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Kochi. Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan Tsunami Advisory pada pkl 21.29 WS untuk Prefektur Kochi dan Miyazaki," tutur Judha.

Belakangan, sejumlah media di Jepang melaporkan gelombang tsunami setinggi satu meter terdeteksi menyusul gempa tersebut.Gelombang itu tercatat di dua prefektur, yaitu Prefektur Kochi dan Prefektur Miyazaki.

Melansir dari media lokal Asahi Shimbun, gelombang tsunami satu meter itu disebut telah mencapai kawasan Kochi. Sementara di Miyazaki, gelombang satu meter tersebut baru tercatat sebagai kedatangan gelombang pertama.Sejauh ini belum ada laporan terkait dampak hingga kerusakan dari gempa besar ini.

Sementara itu, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa Miyazaki yang terjadi pukul 19.19 WIB itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.

"Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia diimbau agar tetap tenang," ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam siaran pers yang diterima Senin malam.

Daryono menerangkan gempa bumi itu memiliki episentrum atau pusat sekitar 309 kilometer barat daya Hiroshima, Jepang. Adapun kedalaman di bawah permukaan bumi atau hiposentrum ada di titik 40 kilometer.

"Gempabumi Miyazaki ini merupakan jenis gempabumi dangkal yang dipicu aktivitas Subduksi Nankai. Gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono. (rg-01/reuters/kyodo)

 

 




Berita Terbaru

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Redaksi

Kurator/Redaktur Cerpen: Andreas Mazland, Anton WP, Redovan Jamil, dan WS Djambak.
Sekretaris Redaksi: Andreas Mazland
Keuangan: Redovan Jamil
Redaksi RiauGlobe.id menerima tulisan berupa cerpen, maksimal 1.500 kata.
Silakan kirim ke email: riaumedia.globe@gmail.com.
Cerpen yang dimuat diberi honor.